Senin, 11 Januari 2016

Upaya penanaman jiwa anti korupsi melalui pendidikan sejak dini


1. Budaya Anti Korupsi
Untuk meminimalisir tindak korupsi memang sangat sulit. Apalagi budaya yang sudahmendarah daging. Ada beberapa bentuk tawaran solusi korupsi yang cukup realistis untuk dilaksanakan. Korupsi bisa dikatakan sebagai biang keladi keterpurukan sistem perekonomiandan mental bangsa Indonesia. Memulai dari seorang pendidik. Sebelum jauh-jauh menudingorang melakukan tindakan korupsi, marilah memeriksa kebersihan para pendidik kita sendiri.Ada banyak bentuk korupsi yang terkadang tanpa sengaja dilakukan. Jika seorang pengajar,terkadang berupaya mengkorupsi waktu belajar mengajar di kelas, memberikan jawaban soalujian terhadap siswa, membiarkan siswa mencontek dan sebagainya. Sebagai pendidik seharusnya menjadi contoh teladan bagi para peserta didik. Jika bentuk-bentuk korupsi kecil itudibiarkan, maka jangan heran jika generasi Indonesia yang akan datang juga akan tetapmengidap penyakit korupsi sebagai tularan dari sikap kita sendiri.Pemimpin memberi contoh. Kewajiban seorang pemimpin adalah memberi suri tauladankebaikan bagi orang yang dipimpin. Seorang pemimpin harus berupaya memikirkan solusi korupsi yang sudah menjadi tradisi klasik di tanah air. Pemimpin harus memberikan contoh bersih diri dari perbuatan-perbuatan korupsi. Contoh ini otomatis akan memberikan kekuatan bagi seorang pemimpin untuk mampu menegakkan hukuman bagi para pelaku korupsi secarategas. Para koruptor perlu diberi hukuman yang seberat-beratnya yang membuat mereka jera.Sistem penegakan hukum di Indonesia kerap terhambat dengan sikap para penegak hukum itusendiri yang tidak serius menegakkan hukum dan undang-undang. Para pelaku hukum malahmemanfaatkan hukum itu sendiri untuk mencari keuntungan pribadi, ujungnya juga padatindakan korupsi. Alih-alih muncullah istilah mafia hukum, yakni mereka yang diharapkanmampu menegakkan hukum dan peradilan malah sebaliknya mencari hidup dari hukum dan peradilan tersebut.Warisan budaya korupsi harus diakhiri dengan pendidikan. Menarik pelajaran masa silamjepang pada waktu negara itu hancur karena perang dunia II, Kaisar Hirohito mencari solusitepat untuk segera memulihkan negaranya, namun yang ia cari bukan harta, bangunan atauapapun yang berharga. Yang ia tanyakan adalah berapa guru yang masih hidup. Karena Jepangtahu bahwa pendidikan adalah pondasi yang akan membangun karakter generasi bangsa yang   akan melanjutkan generasi sebelumnya.
Pendidikan akan efektif manakala ditanamkan sedinimungkin, meskipun bukan berarti terlambat jika mulai diterapkan bagi seseorang yang telahlama mengenyam pendidikan. Bukanlah ide yang buruk jika pendidikan anti korupsi ditanamkansejak Sekolah Dasar. Bahkan, kalau perlu dimasukan kepada kurikulum pendidikan. Sebabkurikulum Berbasis Kompetensi yang digalakan sejak sepuluh tahun silam tanpa diimbagi oleh pendidikan dasar anti korupsi bisa jadi memicu faktor penyebab korupsi. Perundang–undanganyang berfungsi untuk menganalisis dan menekan kejahatan. Ini diperlukan seorang birokrasiyang benar –benar memikirkan masa depan bangsa. Adanya koordinasi antara penegak hukumdan pemerintah lain agar bisa saling mengontrol satu sama lain.Pendidikan diyakini merupakan kunci masa depan bangsa, dan pendidikan antikorupsimerupakan pendidikan seumur hidup yang harus ditanamkan sedini mungkin bersamaan dengan pendidikan budi pekerti. Sumber daya manusia yang bermutu dan berperilaku mulia merupakanhal penting yang merupakan modal utama untuk mencapai masyarakat adil dan sejahtera. Untuk menciptakan sebuah susunan kehidupan masyarakat yang bersih, diperlukan sebuah sistem pendidikan anti korupsi yang berisi tentang sosialisasi bentuk-bentuk korupsi, cara pencegahandan pelaporan serta pengawasan terhadap tindak pidana korupsi. Pendidikan seperti ini harusditanamkan secara mendalam mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini akan berpengaruh pada perkembangan psikologis siswa.Pendidikan antikorupsi ini berisi tentang bagaimana anak-anak belajar untuk jujur, menghargai bahwa hasil adalah akibat dari proses, dandampak ketidakjujuran dan penyimpangan yang dilakukan bagi orang lain. Budaya korupsi akan menjadi cermin dari kepribadian bangsa yang bobrok dan sungguh membuat negara ini miskin karena kekayaan-kekayaan negara dicuri untuk kepentingansegelintir orang tanpa memperdulikan bahwa dengan tindakannya akan membuat sengsara berjuta-juta rakyat ini. Tentu untuk mengatasi masalah korupsi ini adalah tugas berat namuntidak mustahil untuk dilakukan. Dibutuhkan lintas aspek dan tinjauan untuk mengatasi,mencegah tindakan korupsi. Tidak saja dari segi aspek agama (tentu ini bukan hanya tugas paradai, mengingatkan bahwa korupsi, dan menyalahkan kekuasaan adalah tindakan tercela dalamagama), dibutuhkan juga penegakan hukum yang berat untuk menjerat para koruptor sehingga Mereka jera, serta dibutuhkan norma sosial untuk memberikan rasa malu kepada pelaku koruptor  bahwa mereka juga akan bernasib sama dengan pelaku terorisme.Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kasus korupsi yang cukup tinggi didunia. Sehingga perlu adanya antisipasi yang dapat menekan laju pertumbuhan kasus korupsi diindonesia. Maka dari itu pencegahan dan pemberantasan korupsi wajib dilaksanakan, dan denganini cara yang cukup efektif adalah dengan jalur pendidikan yaitu pendidikan antikorupsi yangmana akan menanamkan pemahaman yang meluas pada masyarakat tentang bahaya korupsi.Pendidikan antikorupsi membentuk kesadaran akan bahaya korupsi, kemudian bangkitmelawannya.Mengatasi tindakan korupsi perlu dilakukan dengan tahap-tahap:
1)   Pencegahan diri dan keluarga dari tindakan korupsi. Pencegahan korupsi harus dimulai daridiri sendiri. Orangtua dalam keluarga berkewajiban untuk mencegah dirinya dan menanamkansikap jujur pada anaknya agar terhindar dari tindakan korupsi.
2)   Keteladan pemimpin. Pemimpin berperan sebagai contoh bagi umatnya. Seorang pemimpinharuslah orang yang mempunyai komitmen mencegah diri dari korupsi, dan menunjukkansikap anti terhadap tindakan korupsi, serta melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinyakorupsi di masyarakat. Jika pemimpin telah menerapkan upaya seperti itu, maka semakinlama korupsi yang kini merajalela dapat dicegah secara bertahap.
3)   Tindakan tegas terhadap pelaku korupsi. Siapapun yang melakukan korupsi harus ditindak tegas berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku, tanpa pandang bulu. Tindakan diskriminasi terhadap pelaku korupsi akan menimbulkan sikap acuh dari orang lain dalam ikutserta mencegah tindakan korupsi itu.Menurut Franz Magnis Suseno, ada tiga sikap moral fundamental yang akan membuatorang menjadi kebal terhadap godaan korupsi: kejujuran, rasa keadilan, dan rasa tanggung jawab. Jujur berarti berani menyatakan keyakinan pribadi. Menunjukkan siapa dirinya. Kejujuran adalahmodal dasar dalam kehidupan bersama. Ketidakjujuran jelas akan menghancurkan komunitas bersama. Siswa perlu belajar bahwa berlaku tidak jujur adalah sesuatu yang amat buruk.Adil berarti memenuhi hak orang lain dan mematuhi segala kewajiban yang mengikat dirisendiri. Magnis mengatakan, bersikap baik tetapi melanggar keadilan, tidak pernah baik.
Keadilan adalah tiket menuju kebaikan. Tanggung jawab berarti teguh hingga terlaksananyatugas. Tekun melaksanakan kewajiban sampai tuntas. Misalnya, siswa diberi tanggung jawabmengelola dana kegiatan olahraga di sekolahnya. Rasa tanggung jawab siswa terlihat ketika danadipakai seoptimal mungkin menyukseskan kegiatan olahraga. Menurut Magnis, pengembanganrasa tanggung jawab adalah bagian terpenting dalam pendidikan anak menuju kedewasaan.Menjadi orang yang bermutu sebagai manusia.Tujuan pembelajaran pendidikan anti korupsi adalah sebagi berikut:1. Membentukan manusia yang mempunyai pemahaman, sikap, dan perilaku yang antiterhadap korupsi. Terutama pendidikan antikorupsi kepada anak dini usia.2. Mengenali dan memahami dampak buruk korupsi terhadap kepercayaan masyarakat dan persaingan di dunia internasional.3. Memiliki keberanian dan kebijaksanaan untuk memberantas korupsi.Jadi, tujuan utama pendidikan antikorupsi adalah perubahan sikap dan perilaku terhadaptindakan koruptif.
2. Penerapan Pendidikan Anti Korupsi Di Sekolah
Penindakan koruptor secara hukum merupakan jangka pendek dari KPK, maka pendidikan antikorupsi merupakan upaya efektif dalam mencegah korupsi meski bersifat jangka panjang. Penindakan pidana korupsi itu tidak efektif untuk menangkal korupsi, kecualimendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Kegiatan inidimaksudkan agar para siswa diberikan pemahaman yang tepat mengenai definisi korupsi, jenis- jenis korupsi, dampak korupsi, sekaligus menumbuhkan keberanian dan kebijaksanaan parasiswa untuk berpartisipasi dalam memberantas korupsi serta memotivasi terbentuknya generasi bersih transparan profesional yang pada akhirnya mampu mewujudkan generasi yang “bersih” dan “anti korupsi”.
a.    Kantin Kejujuran
Kantin kejujuran merupakan program yang mendukung terlaksananya pendidikanantikorupsi yang dicanangkan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), dengan adanya program ini dapat menanamkan moral jujur dari usia dini pada anak.Siswa belajar bersikap taat Dan patuh, ketika ada ataupun tidak ada orang yang mengawasi. Intinya siswa diharapkan dapat belajar jujur pada diri sendiri.
b.   Gerakan Anti Mencontek (GAM)
Mencontek hampir saja dianggap bukan bagian dari kejujuran seorang siswa dalammengerjakan ujian, karena hampir semua siswa melakukan tindakan yang sama. Maka dari itu, perlu dibuat sebuah program Gerakan Anti Mencontek (GAM) pada setiap lembaga pendidikanagar siswa dapat menanamkan sikap percaya diri dan jujur saat mengerjakan ujian dan bahkan pada saat pelajaran berlangsung.
c.    Pembuatan Kurikulum Berbasis Pendidikan Anti korupsi
Pola pendidikan yang teratur dapat membuat siswa mengenal lebih dini hal-hal yang berkenaan tentang korupsi secara meluas. Maka dari itu dalam tahap pelaksanaan pendidikanantikorupsi perlu didukung dengan adanya kurikulum pendidikan anti korupsi. Program inidisusun seperti kurikulum mata pelajaran yang lain dan dijadwalkan dalam kurikulum pendidikan nasional. Penyusunan kurikulum dimulai dari tujuan pembelajaran umum, khususserta indikator dan hasil belajar yang ingin dicapai setelah memperoleh pendidikan anti korupsiini. Ada dua pilihan untuk menerapkan pendidikan anti korupsi pada sekolah dan perguruantinggi. Yang pertama, menambahkan satu mata pelajaran baru, pendidikan anti korupsi disekolah-sekolah. Yang kedua, memasukkan pendidikan anti korupsi kedalam salah satu mata pelajaran yang ada. Mata pelajaran yang dipilih adalah mata pelajaran sosial seperti pendidikan kewarganegaraan. Diharapkan melalui program pendidikan anti korupsi siswa ataupun masyarakat luas dapat mencegah lebih dini tindakan korupsi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai moral

Dasar Hukum Tindak Pidana Korupsi

Dasar Hukum Tindak Pidana Korupsi

1.      Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 pasal 11 C tentang KPK
Menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

2.      Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Undang-undang Anti Korupsi
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874).

3.      Juncto No. 20 Tahun 2001
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150).

Ruang Lingkup Korupsi

1.Melawan hukum untuk memperkaya diri dan dapat merugikan keuangan Negara
2.Menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan diri sendiri dan dapat merugikan
keuangan Negara
3.Menyuap pegawai negeri
4.Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya
5.Pegawai negeri menerima suap
6.Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya
7.Menyuap hakim
8.Menyuap advokat
9.Hakim dan advokat menerima suap
10.Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan
11.Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi
12.Pegawai negeri merusakkan bukti
13.Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti
14.Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti
15.Pegawai negeri memeras
16.Pegawai negeri memeras pegawai yang lain
17.Pemborong berbuat curang
18.Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang
19.Rekanan TNI/Polri berbuat curang
20.Pengawas rekanan TNI/Polri membiarkan perbuatan curang
21.Penerima barang TNI/Polri membiarkan perbuatan curang
22.Pegawai negeri menyerobot tanah negara sehingga merugikan orang lain
23.Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya
24.Pegawai negeri menerima gratifikasi dan tidak lapor KPK
25.Merintangi proses pemeriksaan
26.Tersangka tidak memberikan keterangan mengenai kekayaannya
27.Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka
28.Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu
29.Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan            palsu

30.Saksi yang membuka identitas pelapor

Puisi Guru

Guru
Oleh : Tia Fitri Indriani
Guru
Dalam tetes keringat dan air mata
Dalam nasehat dan nada kata
Menuntunku kecahaya terang dan cinta
                Dengan ilmu yang kau berikan
                Kau tunjukan bagaimana dunia ini
                Bagaimana akhirat nanti
                Seperti apa kebaikan dan seperti apa kebatilan
Guru, terimakasihku padamu
Kau pembuka hati dan pikiranku
Kau jadikan aku orang yang berilmu

Rasa hormat dan cintaku akan aku persembahkan padamu 

Kebudayaan Islam di Indonesia

Kebudayaan Islam
Teri masuknya dan berkembambangnya kebudayaan islam di Indonesia
Proses penyiaran agama islam di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, selain perdagangan, seperti melalui perkawinan, politik, pendidikan, kesenian dan tasawuf sehingga mendukung meluasnya ajaran islam.
1.      Perdagangan
Para pedagang islam dari arab, Persia dan india, telah ambil bagian dalam perdagangan di Indonesia sejak abad ke-7M. hasil ini menimbulkan jalinan hubungan dagang antara masyarakat indoneia dengan para pedagang Islam. Disamping beragang mereka mengajarkan agama dan budaya islam. Proses asimilasi melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektip. Apalagi yang terlibat perdagagan bukan hanya masyarakat bawah, melainkan juga golongan atas seperti kaum bangsawan dan raja.
2.      Perkawinan
Para pedagang islam melakukan kegiatan perdaganga dalam waktu yang lama, banyak diantara mereka yang hidup menetap dan mempererat hubungan dengan penduduk pribumi dan kaum bangsawan. Jalinan hubungan  yang baik ini kadang diteruskan dengan adanya perkawinan antara kaum pribumi dengan para pedagang islam. Melalui perkawinan inilah lahir seorang muslim sebagai cikal bakal terbentuknya masyarakat muslim dengan kebudayaan islam.
3.      Politik.
Pengaruh kekuasaan seorang raja sangat berperan besar dalam proses islmamisasi. Ketika seorang raja memeluk agam islam, maka rakyatnya juga akan mengikuti jejak rajanya. Rakyat memiliki kepatuhan yang tinggi dan seorang raja selalu menjadi panutan bahkan tauladan bagi rakyatnya. Setelah tersosialisasinya agama islam, maka kepentingan politik dilaksanakan dengan perluasan wilayah kerajaan yang diikuti dengan penyebaran agama.
4.      Pendidikan
Para ulama, kiyai, dan santri-santri memiliki peranan penting dalam penyebaran agama dan budaya islam. Mereka melakukan siar melalui pendidikan yaitu dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dari pesantren inilah para santri mengembangkan agama islam kepada masyarakat dan membangun temmpat ibadah.. pesantren-pesantren yang didirikan bertujuan agar lebih mempermudah penyebaran dan peahaman agama islam.
5.      Kesenian
Saluran kesenian dapat dilakukan dengan engadakan pertunjukan seni gamelan seperti yang terjadi di Jogjakarta, solo, Cirebon, dan lain-lain. Seni gamelan ini dapat mengundang masyarakat untuk berkumpul dan selanjutnya dilaksanakan dakwah keagamaan. Disamping gamelan juga terdapat seni wayang. Melalui cerita-cerita pewayangan, para ulama menyisipkan ajaran-ajaran agama islam, sehingga masyarakat lebih mudah memahaminya.
6.      Tasawuf
Para ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama ditengah-tengah masyarakat. Para ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu masyarakat, seperti ahli dalam menyembuhkan penyakit. Penyebaran islam yang mereka llakukan disesuaikan dengan kondidsi, alam pikiran dan budaya masayarakat pada saat itu, sehingga dengan mudah ajaran islam dapat diterima oleh masyarakat.


Melalui berbagai saluran diatas, islam dapat diterima dan dan berkembang pesat sejak sekitar abad ke-13M. alasannya adalah sebagai berikut:
o  Islam bersifat teerbuka, sehingga penyebaran agama islam dapat dilakukuan oleh siapa saja atau oleh setiap muslim.
o  Penyebaran dilakukan secara damai.
o  Islam tidak membedakan kedudukan dalam masyarakat
o  Uapacara-upacara  dalam agama islam dilakukan secara damai.
o  Ajarannya berupa untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat dengan adanya kewajiban zakat bagi yang mampu.

Pengaruh kebudayaan islam dalam berbagai sector kehidupan masyarakat di Indonesia.
Munculnya kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan samudra pasai mempunyai pengaruh besar terhadap berdiri dan berkembangnya kerajaan dan kebudayaan islam pada masa berikutnya. Budaya islam telah berpengaruh dalam berbagai aspek kehisupan bangsa Indonesia. Namun dalam perkembangan kebudayaan islam diberebagai daerah di Indonesia, pola dasar kebudayaan setempat yang beersifat tradisional masih sangat kuat, sehingga terdapat suatu bentuk dan wujud perpaduan budaya tradisional Indonesia dengan budaya islam disebut akulturasi budaya. Perpaduan ini terlihat dengan jelas pada hasil budayanya, seperti seni bangunan, aksara atau seni rupa, seni sastra, dan lainnya.  
Disamping hasil-hasil udaya tersebut perkembangan tradisi islam di Indonesia dapat diketahui dari kehidupan sosial dalam masyarakat di berbagai daerah. Misalnya, tradisi islam dalam kehidupan sosial masyarakat tidak mengenal kasta seperti yang terdapat dalam kehidupan sosial mayarakat Hindu. Bahkan berdasarkan ajaran islam tidak ada golongan-golongan dalam kehidupan sosial masyarakatnya, setiap manusia memiliki hak dan derajatnya yang sama.
Adanya persamaan derajat dan hak ini menyebabkan perkembangan tradisi islam di Indonesia semakin pesat, terutama pada masyarakat daerah pesisir atau kota-kota Bandar perdagangan. Pertumbuhan yang cukup pesat ini mendorong masyarakat islam untuk membangun dan mengembangkan system pemerintahan dalam bentuk pemerintahan kerajaan-kerajaan. Suatu kerajaan islam dipimpin oleh seorang raja yang bergelar “sultan” dan pergantian tahta dilakukan secara turun-temurun. Dalam menjalankan pemerintahannya, seorang sultan harus berdasarkan pada Al-Quran dan Hadits Nabi.
Beberapa kerajaan di Indonesia yang mendapatkan pengaruh islam dlam system pemerintahannya antara lain kerajaan Mataram Islam. Banjar, Banten, Gowa, dan Aceh. System pemerintahan atau birokrasi pada rajanya bergelar “sultan” yang memegang kekuasaan tertinggi dan dibantu oleh seorang mangkubumi atau patih yang bertindak sebagai kepala pelaksana pemerintahan serta pejabat lain seperti ppara mentri, senopati, laksamana, syahbandar. Di daerah terdapat bupati-bupati atau wedana, disamping tyerdapat hubungan batin antara rakyat dengan keluarga rajanya.
Kaum ulama dan para pemuka agama seperti para kyai mendapat tempat tinggi di masyarakat. Masyarakt memandang para ulama sebagai pimpinan dan mereka mematuhi nasihat-nasihatnya. Golongan ulama yang terkenal pada abad ke-15 dan 16 adalah para wali yang berjumlah 9 orang (wali songo). Peran mereka bukan hanya tokoh pimpinan agama, melainkan juga tokoh masyarakat, ikut terlibat dalam pemerintahan untuk memberikan dan pandangan kepada raja, membangun masjid seperti di Demak dan Cirebon, dan turut aktif dalam pembinaan seni budaya seperti susnan kalijaga.
Raja beserta keluarga, pra pejabat istana, syahbandar, dan kaum ningrat lainnya beserta golongan ulama merupakan golongan atas dalam masyarakat saat itu. Diluar itu, terdapat lapisan masyarakat yang disebut wong cilik atau kawula, yaitu rakyat jelata yang terdiri atas para pedagang kecil, tukang, pengrajin, dan petani. Kawula merupakan golongan mayoritas dalam masyarakat.
Pengaruh tradisi islam selain telah mengubah system sosial budaya masyarakat seperti diatas, juga mempengaruhi pembentukan jaringan ekonomi dan intelektual dala masyarakat. Pelayaran perdagangan samudra oleh para saudagar Islam dari Arab, Persia, dan India telah meramaikan daerah-daerah pesisir di nusantara sebagai kota perdagangan dan pusat perkembangan agama islam, seperti Malaka, Banten, Jogjakarta, Cirebon, Demak, bahkan dibagian Timur Indonesia, seperti Makasar Tidore, Ternate, Bacan, dan Obi di Maluku. Antara kerajaan-kerajaan islam ini terjalin hubungan yang sangat erat dalam bidang perdagangan.
Perkembangan malaka sebagai pusat perdagangan islam, juga mendorong malaka sebagai pusat penyebaan Islam di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan bahwa Bandar Malaka bukan saja sebagai tempat pertemuan kaum intelektual islam. Bahkan banyak para pedagang islam termasuk dari Indonesia dating ke Malaka bukan hanya untuk sekedar berdagang, tetapi juga memperdalam ajaran agama islam. Setelah pulang dari Malaka, mereka kembali ke daerahnya untuk menyebarkan agama islam. Para penyebar agama islam inilh sebagai kaum intelektual islam didalam masayarakatnya.
                 
Perwujudan Akulturasi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islami
Buktu-bukti telah terjadinya akulturasi kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan islam dapat Anda lihat dalam wujud seni bangunan seperti pada majid, makam, eni rupa, dan seni sastra.
Dilihat dari seni arsitekturnya, mesjid-mesjid yang terdapat di Indonesia terutama pada mesjid-mesjid kuno berbeda dengan mesjid-mesjid di Negara lain. Kekhususan gaya arsitektur ini terlihat dari bentuk atapnya yang bertingkat lebih dari satu dan umumnya berjumlah ganjil yang disebut dengan “atap tumpang”. Bentuk atas lebih kecil daripada dibawahnya dan dibuat dengan kemiringan yang cukup tinggi. Bentuk ini didasarkan pada hasil kebudayaan asli Indonesia yaitu “punden berundak” dan disesuaikan dengan keadaan iklim tropis, sehingga air hujan dapat langsung turun dan tidak meresap kedalam masjid. Dinding mesjid pada umumnya memiliki banyak pintu yang juga berfungsi sebagai pentilasi udara. Denahnya berbentuk bujur sangkar dan ditambah dengan bangunan serambi didepan maupun disampingnya. Pondasi sangat kuat dan agak tinggi, dibagian depan atau samping terdapat kolam atau parit berair. Contohnya mesjid Agung Demak dan Mesjid Agung Banten.
 Makam sebagai tempat kediaman yang terakhir, diusahakan juga menjadi perumahan yang sesuai dengan orang yang dikubur. Pemakaman raja bentuknya seperti sebuah istana seakan-akan makam itu disemayamkan dengan tempat orangnya ketika masih hidup. Makan orang islam di Indonesia biasanya diabadikan atau diperkuat dengan ajaran islam yang melarang untuk menembok makam apalagi membuat rumah diatasnya.
Cangkup dan kubah didirikan sebagai bentuk penghormatan untyk mengenang orang-orang penting atas jaa yang dilakukan semasa hidupnya. Makam raja dan keluarganya merupakan suatu kompleks yang terdiri atas cangkup-cangkup atau jirat-jirat. Gugusan ini dibagi lagi dalam berbagai halaman menurut kelompok hubungan kekeluargaan. Masing-masing gugus dipisahkan oleh tembok-tembok, tetapi dihubungkan oleh gapura-gapura. Pada umumnya, letak sebuah makam pada lereng bukit dan sebuah masjid didirikan dikomplek pemakaman sebagai pelengkap. Sebagai contoh makam tertua di Indonesia adalah Makam Fatimah Binti Maimun (tahun 1082 M), dan makamnya justru diberi cangkup yang mirip candi. Hal ini dibuktikan bahwa masyarakat pada saat itu masih terikat pada bentuk candi. Kompleks pemakaman pada masa islam awal di Indonesia tidak jarang dipengaruhi budaya Hindu, seperti makam Malikul Saleh di Samudra Pasai. Selain itu, dalam kebudayaan islam di Indonesia juga dikenal makam-makam masjid, misalnya makam para wali dan raja-raja islam di masjid makam Banten, Demak, Kudus, dan Sendangduwur yang sampai saat ini masih dijiarahi.

Penulisan aksara-aksara (huruf-huruf) Arab di Indonesia biasanya dipadukan dengan seni Jawa. Penulisan arab ynag indah atau seni kaligrafi turut serta mewarnai perkembangan seni rupa islamdi Indonesia. Kalimat yang ditulis bersumber pada ayat-ayat Al-Quran maupun Hadist. Seni kaligrafi biasanya digunakan untuk hiasan pada bangunan-bangunan masjid, motif hiasan batik, otif hiasan pada senjata kuno seperti keris, hiasan pada batu nisan, maupun pada dinding rumah. Sampai saat iini kaligrafi masih terus berkembang di Indonesia, terutama dalam seni ukir yang dikembangkan oleh masyarakat jepara. 

Pengaruh dan Dampak Masuknya Budaya Asing di Indonesia


Masuknya Budaya Asing di Indonesia
Indonesia memiliki letak yang sangat strategis dan tanah yang subur dengan kekayaan alam yang melimpah ruah. Pengalaman masa lampau menempatkan Indonesia sebagai wilayah yang sibuk dan menjadikannya salah satu urat nadi perekonomian yang ada di Asia Tenggara dan dunia. Hal ini menyebabkan banyak penduduk dari negara lain datang ke Indonesia. Menurut Anthony Reid, Negara Indonesia merupakan negara di bawah angin, karena pentingnya posisi Indonesia di mata dunia. Keadaan geografis yang strategis inilah yang menyebabkan arus budaya asing bebas masuk ke Indonesia. Hampir semua budaya dan etnis mulai dari Asia sampai Eropa ada di Indonesia. Budaya yang masuk itu memperkaya sekaligus mempengaruhi perkembangan budaya lokal yang sudah ada secara turun-temurun.
Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Indonesia merupakan negara di bagian timur yang menganut kebudayaan timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama. Artinya kepribadian orang timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan. Pemikiran timur lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia.
Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliki kriteria yang sama dengan nilai-nilai budaya timur.
Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Perkembangan pesat era globalisasi saat ini, semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik dengan sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang budaya lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan dengan pengaruh budaya barat menyebabkan efek, baik positif maupun negatif. Tetapi semua itu tergantung dari cara berfikir individu menyikapi masuknya budaya barat ke negeri ini. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan orang barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru.Karena negara-negara barat mayoritas memiliki IPTEK yang lebih maju jika dibandingkan dengan Indonesia. Seperti halnya dibidang pendidikan, ekonomi dan industri. Begitu pula dengan budaya semangat kerjanya dan berprestasinya yang perlu ditiru. Tetapi tidak semua budaya barat pantas dan layak diterapkan di Indonesia. Seperti contohnya gaya hidup mewah dan cara berpakaian. Jika budaya yang melanggar norma di negeri ini diimitasi tentu saja sangat tidak cocok dan bahkan wajib untuk ditolak. Orang-orang di negara barat telah terbiasa dengan gaya hidup mewah. Mereka sering menghabiskan uang bahkan untuk hal yang tidak penting sekaligus jika dilihat dari kacamata orang timur. Misalnya mengoleksi barang-barang mewah seperti contohnya yang dilakukan oleh para artis hollywood, traveling dan membeli barang-barang bermerek. Dampak yang lebih memprihatinkan lagi adalah cara berpakaian. Cara berpakaian orang barat jika dibandingkan dengan orang timur sangat berbeda. Orang barat cenderung berpakaian lebih minim dan kurang sopan jika dibandingkan dengan orang timur. Kini dampaknya banyak remaja sekarang yang bergaya dan berpakaian seperti orang barat.
Selain budaya barat, kini yang sedang hangat-hangatnya dan populer dikalangan masyarakat adalah budaya yang berasal dari Korea yang disebut dengan budaya korean Pop atau yang biasa disebut dengan budaya K-POP. K-POP seolah-olah telah menghipnotis remaja dunia bahkan di Indonesia. Banyak remaja di Indonesia yang begitu gandrung dengan budaya ini. Cara berpakaian, style, gaya rambut, musik bahkan Industri musik di Indonesiapun juga ikut terpengaruhi dengan adanya boyband yang mendadak muncul. Para remaja mulai meniru gaya ala idola mereka, bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru tertarik dengan budaya yang berasal dari Korea ini. Inilah yang menimbulkan kekhawatiran, begitu mudahnya masyarakat Indonesia menerima budaya Asing yang justru bisa menggeser kebudayaan asli Indonesia.

Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.

1) Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.
2) Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya; kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
a). Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan.
Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal berikut ini:
• Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu juga terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan menimbulkan kasus atau kriminalitas

b) Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
• Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
• Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
• Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
c) Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
d) Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
1. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Bangsa Indonesia
                Kebudayaan merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap negara tentunya memiliki kebudayaan masing-masing. Begitu pula dengan Indonesia. Namun dalam era globalisasi saat ini, semakin banyak budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Budaya asing yang masuk ke Indonesia, tidak hanya budaya dari negara-negara barat, namun juga budaya dari negara-negara timur.
Pengaruh Kebudayaan Barat
Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat. Kebudayaan barat terlihat memiliki pengaruh yang lebih besar daripada kebudayaan lainnya yang masuk ke Indonesia. Dalam kebudayaan barat, cenderung menekankan individualitas dan kebebasan. Kebudayaan barat di Indonesia banyak memberi pengaruh di berbagai bidang.
Contoh pengaruh budaya barat bagi Indonesia, khususnya di Jakarta:
-          Musik
Dalam bidang musik, budaya barat terlihat sangat berpengaruh bagi Indonesia. Dapat dilihat dari banyaknya aliran musik barat yg masuk ke Indonesia. Contohnya yaitu musik rap, rock n roll, reggae, dan sebagainya. Juga terlihat dari lirik-lirik lagu Indonesia yang sering dikombinasikan dengan bahasa-bahasa asing.
-           Fashion
Contoh pengaruh budaya barat di Indonesia juga dapat dilihat dari jenis dan cara berpakaian masyarakat Indonesia. Contohnya yaitu banyaknya pakaian-pakaian model barat di Indonesia, seperti gaun, bikini, tuxedo, dasi, dan sebagainya.
-          Tarian
Tarian-tarian barat juga mulai berkembang di Indonesia. Contohnya breakdance, tango, waltz, chacha, dan balet.
-           Kuliner
Cukup banyak makanan-makanan khas barat yang masuk ke Indonesia, serta banyak disukai masyarakat Indonesia. Contohnya pizza, burger, hotdog, sosis, keju, yogurt, dan mentega.
-          Bahasa
Cukup banyak kosakata dalam bahasa Indonesia yg merupakan serapan dari bahasa asing.
    Tata cara pesta
Masyarakat Indonesia mulai mengikuti budaya barat dalam tata cara berpesta. Contohnya yaitu wedding party ala barat, sweet seventeen party, dan sebagainya.
Contoh pengaruh budaya barat bagi diri sendiri:
Kebudayaan barat cukup berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu,
–              Gaya hidup kebarat-baratan
–              Menyukai lagu-lagu barat
–              Mengonsumsi makanan-makanan barat

–              Menyukai film-film barat

Kebudayaan Hindu Budha di Indonesia

Kebudayaan Hindu dan Budha
Berbicara mengenai kebudayaan hindu budha, maka kita tiak terlepass dari peradaban sungai Indus, India. Wilayah ini sudah sejak dulu sudah menjadi tempat lahirnya peradaban. Sekitar 2000 tahu SM, diwilayah India mulai berkembang budaya dan agama Hindu. Beberapa waktu kemuadian di india juga hadir budaya dan agama Budha. Kebudayaan masyarakat India terus mengalami perkembangan dan kemajuan, terutama dalam bidang kesenian, seperti seni pahat dan seni patung. Kul-kuil yang indah dan megah dibangun dikota-kota penting di India. Kesusastraan mengalami masa-masa yang cukup gemilang, baik dalam kesusastraan Hindu maupun Budha.  Diantaranya menghasilkan beberapa  kitab yang memiliki nilai satra tinggi yang terkenal, seperti kitab Mahabarata dan Ramayana. Dari Indian inilah kemudian kebudayaan hindu Budha menyebar ke berbagai tempet.

Proses masuknya dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia
Akibat letaknya yang strategis, sejak dulu Indonesia telah menjalin hubungan perdaangan dengan Negara lain, termasuk hubungan dagang dengan India dan Cina. Pulau-pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh selat dan laut yang ada di Indonesia, menyebabkan sarana pelayaran mmerupakan lalu lintas utama penghubung antar pulau. Pelayaran ini didorong untuk mendorong aktivitas pertambangan. Pelayaran perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia tidak hanya dalam wilayah sendiri, tetapi telah jauh sampai keluar wilayah.
Pelayaran dan perdagangan di Asia semakin ramai setelah ditemukan jalur melalui laut antara Romawi dan Cina. Rute jalur laut yang dilalui dalam hubungan dagang Cina dengan Romawi telah mmendorong munculnya hubungan dagang pada daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah Indonesia. Karena posisi Indonesia yang strategis ditengah-tengah jalur hubungan dagang Cina dengan Romawi, maka terjadi hubungan dagang antara Indonesia, Cina dan India.
India merupakan tempat awal berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu Budha sekitar 2000 tahun SM, yaitu pada masa peradaban Lembah Sungai Indus. Melalui perhubungan dagang antara Indonesia dengan India, maka berkembang pula agama dan kebudayaanHindu Budha yang dibawa oleh para pedagang di Indonesia. Pada awalnya agama ini dianut oleh para raja-raja dan bangsawan. Dari lingkungan raja dan bangsawan itulah agam Hindu budha tersebar kelingkungan rakyat biasa.
Penyiaran agama Budha di Indonesia lebih awal dari agama Hindu. Dalam penyebaran agama Budha mengenal adanya misi penyiar agama yang disebut Dharmadhuta. Tersiarnya agama Budha di Indonesia, diperkirakan sejak abad ke-2 Masehi, dibuktikan dengan penemuan patung Budha dari perunggu di Jember Jawa Timur dan Selawesi Selatan, serta patung Budha dari batu di Palembang.
Sedangkan peruses masuknya agama Hindu di Indonesia, dibawa oleh kaum pedagang, baik pedagang india yang dating ke indoneia maupun pedagang Indonesia yang berlayar ke India. Terdapat beberapa teori yang berbeda tentang penyebaran agama Hindu di Indonesia. Deri teori-teori tersebut hanya teori Brahmana yang dianggap sesuai dengan bukti-bukti yang ada. Pendapat atau Teori Beahmana, menyatakan bahwa penyebaran agam hindu dilakukan oleh kaum Brahmana. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertaarik dengan agama Hindu. Kaum brahmana yang dating ke Indonesia inilah yang mengajarkan agama Hindu kepada masyarakat Indonesia.. teori itu dibuktukan dengan hal berikut:
1.      Agama Hindu bukan agama yang demokratis, karena unsure keagamaan menjadi monopoli kaum brahmana, sehingga hanya golongan inilah yang berhak dan mampu menyiarkan agama.
2.      Prasasti Indonesia yang pertama berbahasa sansakerta, sedangkan India sendiri bahasa tersebut hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan. Jadi, hanya kaum brahmana lah yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut.
Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu Budha di Indonesia menimbulakan perpaduan budaya antara budaya Indonesia dengan budaya Hindu Budha. Perpaduan dua budaya yang berbeda ini disebut dengan akulturasi.
Namun sebelum masuknya pengaruh kebudayaan Hindu Budha, masyarakat Indonesia telah memi;iki kebudayaan yang cukup maju. Unsure-unsur asli kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Unsure-unsur kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke Indonesia diterima dan diolah serta disesuaikan dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia, tanpa menghilangkan unsure-unsur asli Indonesia.
Karena itu, unsure-unsur kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan:
1.      Masyarakat Indonesia telah memiliki kebudaayn yang cukup tinggi, sehingga masuknya budaya asing dapat menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2.      Kecakapan istimewa bangsa Indonesia yang disebut dengan istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsure-undur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Munculnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia sangat besar dan dapat dilihat melalui beberapa hal sebagai berikut:
a.    Seni Bangunan
Seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia pada bangunan candi. Candi Hindu maupun Budha di Indonesia pada dasranya merupakan perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan budaya India. Dasar bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak itu mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti candi Borobudur.
b.      Seni Rupa/Seni Lukis
Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia yang dibuktikan dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, kutai dan patunng Budha berlangga Amarawati di Sikending, Sulawesi Selatan. Pada candi Borobudur terdapat seni rupa India berupa relief relief cerita sang Budha Gautama. Relief ini umumnya menggambarkan suasan alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena hal ini tidak pernah diketemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.
c.    Seni Sastra
Seni sastra india turut member corak dalm seni sastra Indonesia. Bahasa Sansakerta besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa sansakerta dan hurup pallawa. Dalam perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini, pengaruh bahasa sansakerta cukup dominan terutama dalam istilah-istilah pemerintahan juga dalam kitab-kitab kunop di Indonesia.
d.   Kalender
Diadopsinya system penanggalan atau kalender india di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun saka. Disamping itu juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender saka. Candra Sangkala adalah huruf berupa susuna kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan kedalam bentuk kalimat.
e.    Kepercayaan dan Filsafat
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat animism dan dinamisme. Kemudian masuknya pengaruh Hindu-Budha telah mengakibatkan terjadinya akukturasi, terutama segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan dewa-dewa alam.
Tradisi Hindu-Budha mengalami perkembangan yang cukup pesat di wilayah Indonesia dan berpengaruh pada segala sector kehidupan masyarakatnya, antara lain pada sector-sektor berikut:
1). Pemerintahan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal system diri seorang kepala suku. System pemerintahan kepala suuku berlangsung secara demokratis, dimana slah-seorang kepala suku merupakan pemimpin yang dipilih dari kelompok sukunya, karena dianggap memiliki kelebihan dari anggota kelompok suku lainnya. Akan tetapi, setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan system pemerintahan yang berkembang di India. Dimana seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja yang memerintah suatu wilayah kerajaannya secara turun-temurun. Sehingga pemimpin tidak lagi didasarkan pada kemampuan, melainkan oleh keturunan.
2). Sosial
Dalam bidang sosial terjadi perubahan-perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Perubahan itu terjadi sebagai akibat diperkenalkannya system kasta dalam masyarakat. Kasta-kasta itu diantaranya kasta Brahmana (kasta yang berhubungan dengan masalah-masalah keagamaan), kasta ksatria (kasta yang berhubungan dengan masalah-masalah pemerintahan), kasta waisya (kasta yang berhubungan dengan kaum pedagang dan petani), kasta sudra (kasta yang berhubungan dengan orang-orang buangan atau tawanan perang).
3). Ekonomi
Dalam bidang ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat indoneia. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.
4). Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha terlihat dari hasil-hasil kebudayaan seperti candi, seni sastra, cerita-cerita epos (epos Mahabarata dan Ramayana). Sedang pengaruh lainnya berupa system tulisan. Karena itu, pengaruh Hindu-Budha sangat besar perananannya didalam memperkenalkan system tulisan bagi masyarakat Indonesia.
5). Pendidikan dan pembentukan jaringan intelektual.
Budaya Hindu-Budha berpengaruh dalam bidang pendidikan dan pembentukan jaringan intelektual. Kaum Brahmana ynag datang ke Indonesia memberikan pendidikan dan mengajarkan ajaran-ajaran Hindu kepada masyarakat dengan mebuka tempat-tempat pendidikan yang disebut pasraman.
Pada pasraman-pasraman itulah masyarakat Indonesia mendapatkan berbagai macam pengetahuan. Dengan demikian muncul tokoh-tokoh masyarakat Hindu yang telah memiliki pengetahuan tinggi dan menghasilkan karya sastra yang terkenal hingga kini, seperti Mpu Dharmaja dengan karya sasttra Witta Sancaya.
6). Teknologi
Sebelum munculnya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, mesyarakatnya telah meiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi, baik dimulai dari zama batu maupun zaman logam. Namun setelah masuknya kebudayaan Hindu-Budha, pengetahuan dan teknologi yang dimiliki bangsa Indonesia semakin berkembang. Hal ini mengakibatkan terjadinya perpaduaan pengetahuan dan teknologi dari India dengan masyarakat Indonesia. Perpaduan ini terlihat jelas dalam pembangunan candi Borobudur dan penulisan-penulisan pada prasasti-prasasti yang memerlukan keahlian dan teknik penulisan yang tinggi.

Kemunduran tradisi Hindu-Budha Di Indonesia
 Perkembangan pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia cukup besar, kaerna dapat mempengaruhi deluruh sector kehidupan masyarakatnya. Bahkan tidak kurang dari 1000 tahu (400M-1478M) yaitu mulai dari kerajaan Kutai sampai runtuhnya kerajaan Majapahit.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan runtuhnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, sebagai berikut:
1.      Terdesaknya kerajaan-kerajaan sebagai akibat munculnya kerajaan yang lebih besar dan kuat.
2.      Tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderisasi, seperti yang terjadi pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit.
3.      Berlangsungnya perang saudara yang melemahkan kekuasaan kerajaan, seperti yang terjaqdi pada kerajaan Saylendra dan Majapahit.
4.      Banyak daerah melepaskan diri karena lemahnya pemerintahan pusat dan raja-raja bawaan membangun sebuah kerajaan yang merdeka dan tidak terikat dengan pusat.
5.      Kemunduran ekonomi dan perdagangan, sehingga banyak diambil oleh para pedagang Melayu dan Islam.
6.      Tersiarnya agama dan budaya islam yang dengan mudah diterima oleh para adipati di daerah pesisir. Hal ini membuat mereka seperti tidak terikat lagi dengann pemerintahan pusat, seperti pada masa kekuasaan Majapahit.
Setelah runtuhnya kerajaan kerajaan Hindu-Budha, bukan berarti kebudayaannya ikut lenyap. Kebudayaan Hindu-Budha masih terus bertahan, bahkan di daerah-daerah yang mendapat pengaruh islam. Misalnya pada masyarakat Jawa terdapat upacara membawa sesaji kesawah atau kelaut sebagai persembahan kepada penguasa laut selatan (Nyi Roro Kidul).
Kebudayaan Hindu-Budha sampai saat ini masih terus bertahan dalam kehidupann masyarakat Bali. Bali dapat disebut sebagai museum hidup kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Agama Hindi bali disebut dengann agama Hindu Darma yang mrupakan sinkretisme antara kepercayaan animism dengan Hindu dan Budha. Misalnya, roh nenek moyang dipuja oleh anak cucunya setelah jenezahnya dibakar (ngaben).